Julukan PSG: Sejarah, Makna, dan Evolusi 7 Identitas Klub dari 1970 hingga 2025
Ilustrasi Julukan PSG, setidaknya ada 7 nama yang disematkan sebagai ikon identitas klub. (Dok. Beritain Kalbar)
BERITAINBOLA.COM — Paris Saint-Germain (PSG) adalah salah satu klub yang paling cepat berkembang dalam sejarah sepak bola Eropa. Berdiri pada tahun 1970, klub ini berubah dari tim muda kota Paris menjadi kekuatan raksasa yang mendominasi Ligue 1 dan tampil konsisten di Liga Champions. Perjalanan panjang tersebut menghasilkan banyak julukan, baik yang datang dari fans, media, maupun identitas yang dibentuk oleh kultur Paris itu sendiri. Setiap julukan PSG memiliki cerita, makna, dan simbolisme yang memperlihatkan ambisi klub menjadi ikon sepak bola dunia.
7 Julukan PSG (Paris Saint-Germain)
Berikut 7 julukan PSG yang paling dikenal, disertai konteks sejarah, perkembangan identitas klub, serta mengapa julukan-julukan itu semakin relevan di era modern, terutama sejak masuknya investasi Qatar Sports Investments (QSI) pada 2011.
1. Les Parisiens (Orang-orang Paris)
Ini adalah julukan paling klasik dan paling sering digunakan media internasional.
Les Parisiens menggambarkan identitas PSG sebagai klub utama ibu kota Prancis. Sebelum 1970, Paris sebenarnya tidak memiliki klub yang benar-benar dominan di kompetisi tertinggi. PSG hadir untuk mengisi kekosongan itu—mengangkat nama Paris sebagai pusat budaya, mode, dan olahraga.
Kenapa julukan ini kuat?
-
PSG mewakili kebanggaan publik Paris.
-
Identitas “kota metropolitan” melekat kuat.
-
Fans PSG dianggap sebagai representasi gaya hidup modern khas Paris.
Hingga kini, “Les Parisiens” dipakai oleh media dunia untuk berita-berita besar PSG, seperti transfer, Liga Champions, dan laga-laga penting Ligue 1.
2. Les Rouge et Bleu (Si Merah-Biru)
Julukan ini berasal dari warna tradisional PSG: merah, biru tua, dan sedikit aksen putih. Warna-warna tersebut dipilih untuk mencerminkan:
-
Merah → simbol kekuatan dan semangat kota Saint-Germain-en-Laye
-
Biru → warna kerajaan Prancis
-
Putih → simbol keanggunan dan elegansi Paris
Seiring perkembangan modern, PSG adalah salah satu klub yang warna dan bajunya sangat ikonik, terutama setelah “Hechter Design”—desain legendaris jersey dengan garis vertikal merah di tengah background biru tua.
Julukan “Rouge et Bleu” semakin populer sejak era Zlatan Ibrahimović karena PSG mulai kembali ke desain klasik setelah beberapa tahun berganti-ganti model.
3. Les Franciliens (Warga Île-de-France)
Julukan ini merujuk pada regional identity.
PSG bukan hanya milik kota Paris, tetapi juga milik wilayah Île-de-France, yang meliputi kota-kota satelit di sekitar Paris.
Fakta menarik:
-
Lebih dari 50% fans PSG berasal dari wilayah pinggiran Paris.
-
Ultras PSG seperti “Collectif Ultras Paris (CUP)” banyak berasal dari Île-de-France, bukan hanya dari pusat Paris.
-
PSG mencerminkan kontradiksi sosial Paris: glamor kota pusat vs energi urban pinggiran.
Karena itulah, “Les Franciliens” menggambarkan PSG sebagai klub yang ragam identitasnya sangat luas.
4. Les Princes du Parc (Pangeran Parc des Princes)
Salah satu julukan paling puitis.
“Les Princes du Parc” adalah sebutan PSG sejak mereka menjadikan Parc des Princes sebagai rumah sejak 1973. Stadion ini bukan sekadar tempat bertanding, tetapi simbol spiritual PSG:
-
Tempat PSG meraih gelar domestik pertama.
-
Tempat munculnya legenda seperti Safet Sušić, Pauleta, Ronaldinho, Ibrahimović, Cavani, hingga Mbappé.
-
Salah satu stadion paling bersejarah di Prancis.
Fans menyebut para pemain bintang PSG sebagai “Para Pangeran”, karena mereka menguasai Parc des Princes dengan permainan artistik dan dominasi Ligue 1.
Julukan ini semakin hidup ketika suporter menyanyikan chant “Paris est magique” setiap pertandingan.
5. Les Géants de Paris (Raksasa Paris)
Julukan modern ini mulai sering dipakai media sejak PSG menjadi klub kaya setelah diambil alih QSI pada tahun 2011.
Kenapa disebut “Raksasa”?
-
PSG menjadi klub dengan finansial terkuat di Prancis.
-
Transfer besar-besaran seperti Ibrahimović, Neymar, Mbappé, Messi.
-
Pencapaian domestik yang hampir tak tertandingi selama satu dekade.
-
Branding global sebagai klub megabintang.
Walaupun belum memenangkan Liga Champions, PSG tetap dianggap sebagai “raksasa baru” sepak bola Eropa, terutama dalam hal pemasaran, fanbase global, dan daya tarik pemain bintang.
6. Dream Bigger Team (Julukan Era Modern)
Ini bukan sekadar slogan pemasaran—ini adalah identitas baru.
Sejak 2012, PSG membawa kampanye global “Dream Bigger”, untuk menggambarkan ambisi klub menjadi:
-
klub terbesar di dunia,
-
magnet superstars modern,
-
penakluk Liga Champions,
-
ikon global olahraga dan hiburan.
Hasilnya?
-
PSG menjadi salah satu brand olahraga paling terkenal di Asia.
-
Penjualan jersey PSG termasuk 5 teratas dunia sejak 2018.
-
Kolaborasi brand elite seperti Jordan, Dior, dan Tiffany & Co.
Julukan “Dream Bigger Team” muncul dari fans internasional yang melihat PSG sebagai simbol “ambisi tak terbatas”.
7. The New Galácticos (Galácticos Baru)
Julukan ini merujuk pada era Real Madrid Galácticos 2000-an yang dipimpin Zidane, Ronaldo, Figo, dan Beckham.
PSG mendapatkan julukan serupa terutama sejak tahun 2017 setelah membuat dua transfer terbesar dunia:
-
Neymar Jr (€222 juta)
-
Kylian Mbappé (€180 juta)
Ditambah:
-
Lionel Messi (2021)
-
Sergio Ramos
-
Donnarumma
-
Hakimi
-
Verratti (ikon era QSI)
-
Ibrahimović & Cavani (ikon era awal)
Media menyamakan PSG dengan Real Madrid 2003 karena mereka:
-
mengumpulkan pemain superstar,
-
mendominasi berita sepak bola global,
-
menjadi atraksi hiburan terbesar di Eropa.
Walaupun belum memenangkan Liga Champions, branding “New Galácticos” melekat hingga hari ini.
PSG Menjadi Klub dengan Banyak Julukannya
Dari “Les Parisiens” yang menggambarkan identitas kota, hingga “New Galácticos” yang mencerminkan era modern penuh bintang, PSG adalah klub dengan lapisan makna yang kompleks. Inilah yang membuat mereka punya banyak julukan—setiap era memiliki simbol dan ceritanya sendiri.
Julukan-julukan tersebut menunjukkan perjalanan PSG:
-
dari klub muda Paris,
-
menjadi kekuatan nasional,
-
hingga menjadi ikon global sepak bola modern.
Lihat berita lainnya di YouTube Beritain Bola! dan Google News
