Oleng Kapten! Profil Asnawi Mangkualam yang Dihujat Usai Pimpin Indonesia Tumbang di China

Profil Asnawi Mangkualam

Profil Asnawi Mangkualam, kapten Timnas Indonesia di laga China vs Indonesia, Selasa (15/10/2024). (Dok. PSSI)

BERITAINBOLA.COM – Berikut ini profil Asnawi Mangkualam Bahar yang dihujat netizen usai underperform di laga China vs Indonesia saat emban amanah jadi kapten asuhan Shin Tae-yong di laga kelima Putaran 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.

Profil Asnawi Mangkualam Bahar

Nama Lengkap: Asnawi Mangkualam Bahar
Tanggal Lahir: 4 Oktober 1999
Tempat Lahir: Makassar
Tinggi/Berat: 174 cm / 76 kg
Klub Saat Ini: Port FC (Thailand)
Posisi: Bek Kanan
Statistik bersama Timnas Indonesia:

  • Penampilan: 42 kali
  • Waktu Bermain: 3019 menit
  • Jumlah Gol: 2
  • Jumlah Umpan: 6

Awal Karier Asnawi Mangkualam

Asnawi Mangkualam Bahar lahir di Makassar pada 4 Oktober 1999. Sejak usia muda, bakat sepak bolanya sudah terlihat jelas. Asnawi mengawali karier sepak bolanya di PSM Makassar, klub asal kota kelahirannya yang juga menjadi salah satu tim tersukses di Indonesia. Di usia remaja, dia mulai menarik perhatian dengan kecepatan, kekuatan, dan kemampuan bertahannya yang solid. Asnawi dikenal sebagai pemain dengan mentalitas tinggi, yang selalu memberikan yang terbaik di lapangan.

Saat bermain di akademi PSM Makassar, Asnawi menunjukkan perkembangan pesat. Kemampuannya sebagai bek kanan yang enerjik dan sering membantu serangan dari sisi sayap membuatnya sering diandalkan pelatih. Tak butuh waktu lama bagi Asnawi untuk dipromosikan ke tim senior PSM, di mana ia mencatatkan debut profesionalnya pada usia 17 tahun. Dari sana, ia terus menunjukkan penampilan konsisten, menarik perhatian banyak pengamat sepak bola nasional.

Baca juga..  Daftar Pemain Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2023

Perjalanan ke Timnas Indonesia

Performa cemerlang Asnawi di PSM Makassar membuatnya dipanggil untuk memperkuat Timnas Indonesia di berbagai kelompok umur. Ia menjadi salah satu andalan di Timnas U-19, di mana ia menunjukkan kemampuan bertahannya yang tangguh sekaligus kemampuannya membantu serangan. Kiprahnya di level junior membuatnya terus mendapatkan panggilan untuk membela Timnas senior.

Di level Timnas Indonesia, Asnawi semakin matang. Ia menjadi salah satu pemain reguler di skuat utama dan dipercaya tampil di berbagai kompetisi internasional, termasuk Piala AFF dan Kualifikasi Piala Dunia. Sebagai pemain belakang, Asnawi dikenal memiliki kemampuan bertahan yang kuat dan sering kali membantu serangan dengan pergerakannya di sayap kanan. Di level Timnas, ia telah mencatatkan 42 penampilan, bermain selama total 3019 menit, mencetak 2 gol, dan memberikan 6 umpan.

Karier Internasional: Port FC

Setelah tampil menonjol di liga domestik dan di Timnas Indonesia, Asnawi mendapat kesempatan untuk bermain di liga luar negeri. Pada tahun 2021, ia bergabung dengan Ansan Greeners FC di Korea Selatan, menjadi salah satu pemain Indonesia pertama yang berkarier di K-League 2. Langkah ini dipandang sebagai kesempatan emas untuk meningkatkan kualitas permainannya di level yang lebih tinggi. Setelah beberapa musim, Asnawi kemudian melanjutkan kariernya di Port FC, salah satu klub besar di Liga Thailand.

Baca juga..  Jadwal BRI Liga 1 Pekan ke-8: Big Match Persib vs Persebaya, PSM vs Madura

Penampilan Kontroversial di Laga Melawan China

Meski memiliki rekam jejak karier yang cukup baik, penampilan Asnawi saat Timnas Indonesia menghadapi China pada 15 Oktober 2024 menimbulkan banyak kritik. Dalam laga ini, Asnawi diturunkan sebagai starter setelah absen dari tiga pertandingan sebelumnya. Selain itu, ia juga dipercaya sebagai kapten tim. Namun, sayangnya, kepercayaan tersebut tidak dibayar dengan penampilan yang memuaskan.

Selama 90 menit pertandingan, Asnawi sering kehilangan bola dan dinilai terlalu egois dalam mengambil keputusan, berusaha melewati beberapa pemain lawan tanpa memanfaatkan rekannya yang berada di posisi lebih baik. Dari segi bertahan, Asnawi juga terlihat kurang solid. Jarak antara dirinya dengan bek tengah Mees Hilgers terlalu jauh, sehingga membuat pertahanan Indonesia rentan diserang balik. Gol kedua yang dicetak oleh Zhang Yuning di menit ke-44 dianggap sebagai hasil dari buruknya koordinasi di lini belakang yang melibatkan Asnawi.

Penampilan buruknya di laga ini memicu reaksi negatif dari warganet, yang merasa bahwa Asnawi tidak mampu memimpin tim dengan baik. Meski demikian, Asnawi tetap menjadi salah satu pemain berbakat di sepak bola Indonesia, dengan pengalaman bermain di luar negeri yang diharapkan akan terus memperbaiki kualitas permainannya di masa depan. (da)

Lihat berita lainnya di YouTube Beritain Bola!  dan Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *