Pelaku Match Fixing Liga 2 Indonesia Ditangkap, Erick Thohir: Sikat dan Tidak Pandang Bulu!

Pelaku match fixing Liga 2 Indonesia, diduga terlibat dalam pengaturan skor Liga 2 2018. (Foto: Dok. PSSI)
BERITAINBOLA.COM – Pelaku match fixing Liga 2 Indonesia telah ditangkap oleh pihak kepolisian. Menurut Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, penegakan hukum sangatlah penting sebagai langkah utama dalam upaya membangun integritas sepakbola yang bersih.
Erick memberikan apresiasi terhadap langkah penahanan yang dilakukan oleh Polri terhadap tiga individu yang diduga terlibat dalam suap pengaturan skor pertandingan, serta rekomendasi hukuman dari Satgas Anti Mafia Bola Mabes Polri terhadap dua klub yang terlibat dalam match fixing.
“Saya pernah katakan, jangan main-main. PSSI sudah berkomitmen dengan Polri, kita selidiki, ada bukti yang kuat, maka langsung sikat, tidak pandang bulu. Jika ingin sepakbola kita bersih. Apalagi ini sudah menjadi permintaan dari Presiden Jokowi, maka harus punya nyali untuk berantas suap dan judi di sepak bola kita,” tegas Erick Thohir di Jakarta, Kamis (21/12), seperti dikutip dari laman PSSI.
Pelaku Match Fixing Liga 2 Indonesia
Aktor intelektual di balik pengaturan skor liga 2 tahun 2018 dengan inisial VW atau Vigit Waluyo telah resmi ditahan oleh polisi bersama dua tersangka lainnya, Dewanto Rahadmoyo Nugroho (DRN) dan Kartiko Mustikaningtyas (KM), mulai Rabu (20/12) setelah menjalani serangkaian pemeriksaan sejak pagi.
Sebelumnya, pada Rabu (13/12), Satgas Antimafia Bola Polri telah menetapkan delapan tersangka atas tuduhan match fixing di Liga 2 Indonesia tahun 2018.
Kepala Satgas Anti Mafia Bola, Irjen Asep Edi Suheri, menjelaskan bahwa dari delapan orang tersangka tersebut, empat di antaranya adalah wasit dengan inisial K, RP, AS, dan R. Selain itu, ada satu asisten manajer klub berinisial DRN, satu Official Match Agent (LO) wasit berinisial KM, dan satu kurir dengan inisial GAS yang masih dalam status DPO (daftar pencarian orang).
“Satu orang (tersangka kedelapan) pelobi berinisial VW, yang disampaikan Kapolri,” ungkap Irjen Asep dalam acara konferensi pers Satgas Anti Mafia Bola di Mabes Polri dan penandatangan nota kesepahaman Satgas Anti Mafia Bola oleh Polri dan PSSI di Jakarta.
Erick pun berharap, upaya hukum yang diambil dapat berikan efek jera.
“Saya berharap tindakan penegakan dan penerapan hukum bagi pihak-pihak yang ingin menghancurkan sepak bola Indonesia ini membuat efek jera, sekaligus menjadi sinyal bahwa PSSI, Polri, dan Satgas Anti Mafia Bola sangat serius. Saya ingin klub-klub peserta semua kompetisi liga juga hati-hati. Sebab klub bisa kena hukuman jika terlibat match fixing,” tegas Erick menutup pernyataannya.
(da)
Lihat berita lainnya di YouTube Beritain Bola! dan Google News